Abdurrahman Al-Amiry

Abdurrahman Al-Amiry

Abdurrahman Al-Amiry

Abdurrahman Al-Amiry

Abdurrahman Al-Amiry

Siapa Abdurrahman Al-Amiry?

Abdurrahman Al-Amiry adalah seorang penuntut ilmu dan pengkaji islam, serta mudir atau pimpinan ponpes Imam Al-Albani, Prabumulih, Sumsel. Keseharian beliau adalah mengajar dan berdakwah di jalan Allah. Beliau menghabiskan waktu paginya dengan mengajar para santri dan menghabiskan waktu malam dengan berdakwah lepas di berbagai masjid.

My project
Dakwah Dan Kajian Rutin

Selalu menyebarkan dakwah di setiap waktunya, baik pagi, siang, ataupun malam dengan meminta bantuan dan pertolongan dari Alla azza wa jalla.

Perubahan Kepada Yang Lebih Baik

Selalu melakukan amar ma'ruf dan nahi munkar agar masyarakat menjadi ummat yang jauh lebih baik sesuai tuntunan dan ajaran Rasulullah.

Makalah Ilmiah

Membuat artikel ilmiah berkenaan masalah agama islam, baik mengenai akidah, fiqh, hadits, ataupun materi-materi agama lainnya.

Update Ilmu Agama

Melakukan update setiap waktunya dengan share postingan setiap hari di Media sosial ataupun grup whatsapp.

Peningkatan Kualitas Konten

Abdurrahmanalamiry.com akan berusaha untuk selalu meningkatkan kualitas konten baik makalah ilmiah ataupun video kajian.

Video Kajian

Al-Amiry TV akan selalu mengupload kajian rutin setiap harinya di berbagai channel milik ustadz Abdurrahman Al-Amiry.

Recent Works

Kabar Seputar Dajjal: Fitnah Dajjal


b. Fitnah Dajjal

Dajjal memiliki fitnah yang sangat besar sekali, sehingga semua nabi mengingatkan ummatnya akan bahaya Al-Masih Ad-Dajjal. Hal ini sebagaimana yang disebutkan oleh Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam, Ibnu Umar radhiyallahu anhu berkata:

قَامَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي النَّاسِ فَأَثْنَى عَلَى اللَّهِ بِمَا هُوَ أَهْلُهُ ثُمَّ ذَكَرَ الدَّجَّالَ فَقَالَ: " إِنِّي لَأُنْذِرُكُمُوهُ، وَمَا مِنْ نَبِيٍّ إِلَّا أَنْذَرَهُ قَوْمَهُ، لَقَدْ أَنْذَرَ نُوحٌ قَوْمَهُ، وَلَكِنِّي أَقُولُ لَكُمْ فِيهِ قَوْلًا لَمْ يَقُلْهُ نَبِيٌّ لِقَوْمِهِ: تَعْلَمُونَ أَنَّهُ أَعْوَرُ، وَأَنَّ اللَّهَ لَيْسَ بِأَعْوَرَ

“Rasulullah berdiri di hadapan manusia, kemudian beliau memuji Allah sebagaimana Allah layak untuk dipuji. Kemudian beliau menyebutkan perihal dajjal. Dan beliau bersabda: “Sesungguhnya aku mewanti-wanti kalian darinya. Dan tidaklah ada seorang nabi kecuali ia akan mengingatkan kaumnya dari Dajjal. Dan nabi Nuh telah megingatkan ummatnya dari Dajjal. Namun aku ucapkan untuk kalian mengenai dajjal yang mana belum diucapkan oleh satupun nabi untuk kaummnya. Kalian akan mengenalnya sebagai A'war (bermata picek) dan sesungguhnya Allah tidaklah A’war” (HR. Bukhari no. 3337)

A’war adalah pemilik mata dua, namun mata yang satunya dalam kondisi cacat atau picek.

Semua para nabi mengingatkan akan bahaya dajjal dikarenakan fitnah dajjal begitu besar. Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda:

ما بينَ خَلقِ آدَم إلى قيامِ السَّاعةِ خَلقٌ أكبَرُ مِنَ الدَّجَّالِ

“Tidak ada satupun makhluk sejak diciptakan Adam hingga terjadinya hari kiamat yang fitnahnya lebih besar dibandingkan dajjal” (HR. Muslim no. 2946)

Dalam riwayat yang lain, rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda:

وَإِنَّ بَيْنَ عَيْنَيْهِ مَكْتُوبٌ كَافِرٌ

“Dan sesungguhnya di dahinya tertulis كافر kafir” (HR. Bukhari no. 7131)

Secara ringkas, fitnah dajjal sebagaimana yang disebutkan oleh para ulama yang tergabung dalam web Ad-Durar As-Saniyyah yang dibina oleh syaikh Alawi bin Abdil Qadir As-Saqqaf -hafidzahullah-:

وهو شَخصٌ مِن بَني آدَمَ، يَدَّعي الأُلوهيَّةَ، أَقْدَرَه اللهُ على أشياءَ مِن خَوارِقِ العاداتِ؛ مِن إحياءِ المَيِّتِ الَّذي يَقتُلُه، وظُهورِ زهرةِ الدُّنيا والخِصْبِ معه، وجَنَّتِه ونارِه، ونَهْرَيْه اللَّذينِ معه، واتِّباعِ كُنُوزِ الأرضِ له، وأَمْرِه السَّماءَ أن تُمْطِرَ فتُمْطِرَ، والأرضَ أنْ تُنبِتَ فتُنبِتَ، فيَقَعُ كلُّ ذلك بقُدْرَةِ اللهِ تَعالى ومَشيئتِه؛ حِكمةً وابتلاءً منه سُبحانَه للصَّادِقينَ في إيمانِهم والكاذِبينَ، ثُمَّ يُعجِزُه اللهُ تعالَى بعدَ ذلك، ويُبطِلُ أمْرَه، ويَقتُلُه عِيسى صلَّى اللهُ عليه وسلَّمَ، ويُثبِّتُ اللهُ الَّذين آمَنُوا

“Dan dajjal adalah seseorang dari kalangan cucu Adam. Dia mengklaim dirinya sebagai Tuhan. Allah memberikannya kemampuan untuk melakukan beberapa hal yang mana itu di luar kemampuan manusia pada umumnya. Yaitu menghidupkan orang yang telah mati yang sebelumnya ia bunuh. Dan ia bisa menampakkan bunga-bunga dan padang rerumputan yang sebelumnya sangatlah gersang. Dan ia bisa menampakkan surga dan nerakanya, begitu juga dengan sungai-sungainya. Dan ia mampu memperlihatkan pembendaharaan bumi miliknya. Dan ia mampu untuk memerintahkan langit agar hujan, maka turunlah hujan. Dan dia mampu memerintahkan bumi untuk segera menumbuhkan tanaman-tanaman, maka tumbuhlah tanaman-tanaman tersebut. Maka hal ini semua terjadi dengan takdir Allah dan kehendakNya. Ini semua kebijakan dan ujian dari Allah ta’ala sebagai ujian untuk orang-orang yang jujur dalam keimanan mereka ataupun orang-orang yang dusta dalam iman mereka. Kemudian Allah jadikan ia tidak mampu kembali untuk melakukan hal tersebut dan Allah hilangkan semua kemampuannya. Dan kemudian Isa alaihissalam membunuhnya, dan Allah menetapkan hati orang-orang yang beriman di atas keimanan mereka” (https://dorar.net/hadith/sharh/20730)

Bersambung.....

Penulis: Ust. Abdurrahman Al-Amiry [Mudir Ponpes Imam Al-Albani, Prabumulih, Sumsel]

Kabar Seputar Dajjal: Siapakah Dajjal?


a. Siapakah Dajjal?
 
Dajjal (دجال) diambil dari kata bahasa arab  yang artinya adalah pendusta. Kata dasar dajjal adalah dajlun yang artinya adalah menutupi. Hal ini dikarenakan dajjal selalu menutupi kebenaran dengan kebatilan sehingga banyak ummat manusia yang tertipu oleh mereka. Para dajjal akan banyak bermunculan di zaman sekarang, hampir rata-rata dari mereka banyak yang mengklaim bahwa dirinya adalah nabi yang mendapatkan wahyu dari Allah ta’ala.
 
Jumlah dajjal yang memiliki pengaruh besar, jumlahnya kurang lebih sebanyak 30 orang.  Dan pemimpin mereka adalah Al-Masih Ad-Dajjal yang nantinya akan dibunuh oleh Isa bin Maryam alaihissalam.
 
Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda:
 
لَا تَقُومُ السَّاعَةُ حَتَّى يُبْعَثَ دَجَّالُونَ كَذَّابُونَ قَرِيبٌ مِنْ ثَلَاثِينَ، كُلُّهُمْ يَزْعُمُ أَنَّهُ رَسُولُ اللهِ
 
“Tidak akan terjadi hari kiamat sampai muncul para dajjal pendusta. Jumlah mereka sekitar 30 orang. Semuanya mengaku-ngaku sebagai utusan Allah” (HR. Bukhari no. 2239)
 
Dan dalam riwayat shahih lainnya, nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda:
 
يَكُونُ فِي آخِرِ الزَّمَانِ دَجَّالُونَ كَذَّابُونَ، يَأْتُونَكُمْ مِنَ الْأَحَادِيثِ بِمَا لَمْ تَسْمَعُوا أَنْتُمْ، وَلَا آبَاؤُكُمْ، فَإِيَّاكُمْ وَإِيَّاهُمْ، لَا يُضِلُّونَكُمْ، وَلَا يَفْتِنُونَكُمْ
 
“Akan muncul di akhir zaman para dajjal nan pendusta. Mereka datang kepada kalian membawa hadits-hadits yang mana kalian tidak pernah mendengarnya begitu pula dengan nenek moyang kalian juga belum pernah mendengarnya. Maka hati-hati kalian dari mereka. Jangan sampai mereka membuat kalian tersesatkan dan jangan sampai mereka membuatkan kalian terfitnah” (HR. Muslim no. 7)
 
Ibnu Hajar rahimahullah berkata:
 
أمَّا الذي يَدَّعيه فإنَّه يَخرُجُ أوَّلًا فيَدَّعي الإيمانَ والصَّلاحَ، ثُمَّ يَدَّعي النُّبوَّةَ، ثُمَّ يَدَّعي الإلهيَّةَ
 
“Adapun yang diklaim oleh dajjal adalah ia akan muncul di awal-awal dengan mengklaim sebagai orang yang beriman dan ia mengklaim sebagai orang yang memperbaiki kondisi manusia. Kemudian ia mengklaim dirinya sebagai nabi kemudian ia mengklaim dirinya sebagai tuhan” (Fath Al-Bâri 13/91)
 
Dan apa yang diucapkan oleh ibnu Hajar rahimahullah sudah terjadi bahkan hal itu terjadi di negara kita yaitu Indonesia. Dengan tokoh pendusta mereka yaitu Lia Eden yang sempat ditangkap oleh polisi karena penodaan terhadap ajaran agama. Mulanya, Lia Eden hanya mengaku sebagai nabi karena mendapatkan wahyu dari Malaikat Jibril. Kemudian akhirnya ia membuat agama sendiri yaitu Salamullah. Konsep ini akan terus terulang dan tidak akan berhenti hingga hari kiamat. Dan Lia Eden termasuk sebagai dajjal yang artinya pendusta, namun bukan pembesar dajjal yang berjumlah 30 orang sebagaimana yang disebutkan oleh nabi shallallahu alaihi wa sallam. Dikarenakan fitnah Lia Eden tidak terlalu besar sebagaimana dajjal-dajjal yang lainnya.
 
Contoh dajjal kecil lainnya adalah Ahmad Musadeq warga negara Indonesia yang mengaku sebagai nabi di tahun 2006 silam. Dan nabi palsu ini akhirnya dipenjarakan karena meresahkan masyarakat. Klaim nabi ini lah yang dilakukan oleh dajjal-dajjal lainnya. Namun ada dajjal yang pengaruhnya besar dan ada dajjal yang pengaruhnya tidak terlalu besar.
 
Contoh seorang dajjal yang mana bahayanya sampai mendunia adalah Mirza Ghulam Ahmad. Dia mengaku sebagai nabi dan memiliki banyak pengikut dari berbagai negara, termasuk pengikutnya dari Indonesia. Bahkan dia mengaku sebagai Yesus kedua dan Al Mahdi. Pengikut Ahmadiyyah tidak terlalu pesat di negara kita dikarenakan sudah banyak para ulama yang mewanti-wanti ummat islam dari keyakinan mereka yang sangat berbahaya. Terutama lembaga Majlis Ulama Indonesia atau MUI telah memberikan pernyataan bahwa Ahmadiyah adalah aliran sesat yang menisbahkan ajarannya kepada agama islam.
 
Perlu diketahui, dari semua dajjal yang ada di atas muka bumi, maka hanya ada satu dajjal yang fitnahnya sangat besar sekali sehingga ia memiliki banyak pengikut. Ia adalah Al-Masih Ad-Dajjal. Dan ia akan keluar di akhir zaman sebelum terjadinya hari kiamat untuk mengajak ummat manusia kepada kekufuran. Semua penjuru bumi dia lewati kecuali 2 tempat yaitu Mekkah dan Madinah. Dan hal ini akan kita jelaskan secara khusus pada babnya secara tersendiri, insya Allah.

Bersambung...

Penulis: Abdurrahman Al-Amiry (Mudir Ponpes Imam Al-Albani, Prabumulih, Sumsel)

Hukum Mencegah Anak Perempuan Untuk Menikah Karena Kakaknya Belum Menikah


Pertanyaan: Assalamualaikum ustadz, saya hendak bertanya mengenai permasalahan pribadi saya. Saya dilarang oleh orang tua saya untuk menikah dikarenakan kakak saya belum menikah. Sedangkan saya sudah dilamar oleh seorang ikhwan. Apakah benar saya harus menunggu kakak saya menikah terlebih dahulu atau bagaimana ajaran yang benar menurut islam? Mohon solusinya ustadz, baarakallahu fiikum.” (Dari hamba Allah)

Jawaban: Wa’alaikumussalam warahmatullah wabarakatuh.
 
Yang perlu diketahui oleh seluruh kaum muslimin adalah bahwa seseorang tidak perlu menunggu abang atau kakaknya untuk menikah terlebih dahulu, baru kemudian ia menyusul untuk menikah setelahnya. Ini bukanlah syarat sah nikah ataupun keutamaan dalam menikah.
 
Pertama: Jodoh itu adalah rezeki sebagaimana rumah adalah rezeki, serta kendaraan adalah rezeki, dll. Apakah seseorang dilarang untuk memiliki rumah sebelum abangnya memiliki rumah? Tentu tidak. Dan apakah seseorang dilarang untuk memiliki mobil sebelum abangnya memiliki mobil? Tentu tidak. Begitulah halnya dengan jodoh, karena jodoh itu adalah rezeki sebagaimana mobil adalah rezeki dan rumah adalah rezeki.
 
Kedua: Dalam islam, tidak ada kewajiban menunggu saudara yang lebih tua untuk menikah kemudian kita baru menikah setelahnya. Justru Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam menekankan seluruh ummatnya agar segera menikah ketika sudah ada calon, baik saudaranya sudah menikah ataupun belum menikah. Dan jika pernikahan itu ditunda, maka akan ada kerusakan dan fitnah yang meluas di atas muka bumi. Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda:
 
إِذَا خَطَبَ إِلَيْكُمْ ‌مَنْ ‌تَرْضَوْنَ دِينَهُ وَخُلُقَهُ فَزَوِّجُوهُ، إِلَّا تَفْعَلُوا تَكُنْ فِتْنَةٌ فِي الأَرْضِ، وَفَسَادٌ عَرِيضٌ
 
“Jika ada seseorang melamar kepada kalian untuk mempersunting putri kalian dengan kondisi agama dan akhlaknya yang kalian ridhai (akhlak yang baik), maka segera nikahkanlah dia dengan putrimu. Jika tidak, maka akan terjadi fitnah yang di atas muka bumi dan kerusakan yang meluas” (HR. Tirmidzi no 1084; dihasankan oleh Al-Albani)
 
Belajar dari hadits di atas, bahwa tidak bisa dipungkiri banyak kerusakan yang muncul ketika seorang wanita dilarang untuk menikah dikarenakan kakaknya belum menikah. Yang mana pada akhirnya kedua saudari tersebut tidak ada yang menikah. Dan benarlah apa yang diucapkan oleh Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam.
 
Ketiga: Jika ayahnya enggan untuk menikahkan putrinya dengan seorang lelaki dikarenakan kakaknya belum menikah, maka sah bagi sang putri untuk dinikahkan dengan perwalian lain seperti paman, atau abang, dll. Syaikh Ibnu Utsaimin rahimahullah berkata:
 
أما بالنسبة للبنت التي منعت من أن تتزوج بكفء لها في خلقه ودينه فعليها أن تصبر وتحتسب. وإذا كان لها مجال في أن يزوجها من دون أبيها من الأولياء فليكن ذلك ولو أن تصل للقاضي على أن تأمن من الشر والفتنة والخلاف حتى تنكسر هذا العادة السيئة والله أعلم.
 
“Adapun mengenai permasalah seorang putri yang dilarang untuk menikah dengan seorang lelaki yang satu kufu’(sepadan) dengan akhlak dan agamanya, maka ia harus bersabar dan mengharapkan pahala dari Allah. Dan jika ia memiliki kesempatan untuk dinikahkan oleh seorang wali nikah selain bapaknya, maka silakan. Walaupun ia sampai kepada wali hakim agar aman dari keburukan dan fitnah serta pertikaian. Sehingga adat buruk ini bisa dilumpuhkan. Allahu a’lam” (Majmu’ Fatawa Ibnu Utsaimin jilid 32 hal. 37-38)

Semoga yang sedikit ini bermanfaat. Bârakallâhu fîkum.
 
Dijawab oleh: Ust. Abdurrahman Al-Amiry (Mudir Ponpes Imam Al-Albani, Prabumulih, Sumsel)

Artikel: www.abdurrahmanalamiry.com

Tanduk Syaithan Ada Di Zam-Zam Tower Mekkah?

 

Hal ini penting untuk dijelaskan, untuk meminimalisir orang-orang yang berhujjah dalam agama islam menggunakan metode cocoklogi dan bukan dengan pemahaman para ulama dalam membahas sebuah dalil baik dari Al-Quran dan Hadits.

- Benarkah bahwa tanduk syaithan akan muncul di Saudi?

- Benarkah tanduk syaithan itu adalah lambang bulan di zam-zam tower?

- Benarkah bahwa Najd yang dimaksudkan oleh Rasul dalam hadits yang akan dibahas adalah Mekkah?

Rahmat Baiquni mengatakan: “Bahkan Rasulullah pernah berdoa: ‘Ya Allah berkahilah untuk kami Syam, dan berkahilah untuk kami Yaman kami.’ Syam di atas, Najd di bawah. Najd itu Saudi Arabia dilewat. Maka para sahabat meminta kepada Rasulullah: ‘Ya Rasulullah, doakan kami juga agar Allah memberkahi Najd kami.’ Agar Najd diberkahi juga. Maka kemudian Rasulullah berdoa lagi, tapi Rasulullah kembali tidak menyebutkan Najd. Sahabat meminta lagi untuk kedua kalinya: ‘Doakan juga ya Rasulullah, agar Allah memberkahi Najd juga untuk kami.’ Maka yang ketiga kalinya Rasulullah bersabda: ‘Sesungguhnya di Najd lah akan muncul huru-hara ke gonjang-ganjingan dunia. Dan akan muncul padanya tanduk setan.’ Akan muncul di bumi Saudi Arabia, Najd itu adalah nama dari zaman Rasulullah sampai Turki Utsmani 1924. Pada tahun 1932 Abdul Aziz bin Abdirrahman Alu Saud mempersatukan kerajaan-kerajaan Arab. 13 lebih kerajaan Arab dipersatukan diikat. Dalam satu kerajaan yang bernama Al-Mamlakah As-Saudiah Al-Arabiyyah[1]. Dan sini ada tanduk setan kata Rasulullah, tanduk setannya yang mana para hamba sekalian? Kalau saya sih melihatnya yang ini (Lambang bulan sabit yang ada di zam-zam tower). Karena di sinilah akan muncul huru-hara dan gonjang ganjing dunia.” (Dengarkan perkataan beliau di sini)

Kita akan jawab pernyataan beliau melalui beberapa point:

Pertama: Hadits yang dibahas adalah apa yang diriwayatkan oleh Abdullah bin Umar radhiyallahu anhuma, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda:

« اللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِي شَامِنَا، وَفِي يَمَنِنَا قَالَ: قَالُوا: وَفِي نَجْدِنَا؟ قَالَ: قَالَ: «اللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِي شَامِنَا وَفِي يَمَنِنَا. قَالَ: قَالُوا: وَفِي نَجْدِنَا؟ قَالَ: قَالَ: هُنَاكَ الزَّلاَزِلُ وَالفِتَنُ، وَبِهَا يَطْلُعُ قَرْنُ الشَّيْطَان

“Ya Allah berkahilah untuk kami di Syam kami, dan di Yaman kami. Para sahabat berkata: ‘Dan di Najd Kami?’ Beliau bersabda: ‘Ya Allah berkahilah kami di Syam kami dan di Yaman kami. Para sahabat berkata: ‘Dan di Najd kami?’ Beliau bersabda: ‘Di sana akan banyak keguncangan dan fitnah-fitnah, dan di sana pula akan muncul tanduk syaithan’” (HR. Bukhari no. 1037)

Kedua: Apa yang dimaksudkan Najd pada hadits di atas? Apakah Mekkah sebagaimana yang beliau nyatakan atau justru bukan?

Najd secara bahasa adalah apa yang tinggi dari daratan bumi. Hal ini sebagaimana yang disebutkan oleh para ulama ahli bahasa arab, salah satunya apa yang disebutkan dalam kamus Mu’jam Al-Wasith:

النجد مَا ارْتَفع من الأَرْض وصلب (ج) نجود

“Najd adalah apa yang meninggi berupa daratan bumi dan apa yang mengeras. Bentuk jama’nya adalah Nujuud” (Mu’jam Al-Wasiith 2/902)

Ada banyak Najd yang terkenal sebagaimana yang disebutkan oleh Al-Hamawi dalam kitab Mu’jam Al-Buldan:

نجد هو اسم للأرض العريضة التي أعلاها تهامة واليمن وأسفلها العراق والشام

“Najd adalah nama untuk daratan bumi yang luas. Yang paling tinggi adalah Tuhamah dan Yaman. Dan yang paling rendah adalah Iraq dan Syam” (Mu’jam Al-Buldan 5/262)

Ketiga: Dan Najd yang dimaksud dalam hadits adalah Iraq yang mana Iraq berada di arah timurnya Madinah.

Kenapa kita katakan bahwa Najd adalah Iraq dan bukan zam-zam tower di Mekkah? Karena dalam agama islam, bahwasanya satu hadits ditafsirkan oleh hadits yang lain dan bukan dengan cara cocoklogi. Dan banyak hadits yang menafsirkan bahwa Najd adalah Iraq.

1. Iraq adalah bagian timur madinah. Adapun Mekkah bukan bagian timur madinah akan tetapi selatannya kota Madinah.

Abdullah bin Umar radhiyallahu anhuma meriwayatkan pula:

أَنَّهُ سَمِعَ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، وَهُوَ مُسْتَقْبِلٌ المَشْرِقَ يَقُولُ: أَلاَ إِنَّ  الفِتْنَةَ هَا هُنَا، مِنْ حَيْثُ يَطْلُعُ قَرْنُ الشَّيْطَان

“Bahwasanya beliau mendengar Rasulullah bersabda dan beliau menghadap ke timur: “Ketahuilah bahwasanya fitnah muncul dari arah sini yang mana darinya akan muncul tanduk syaithan.” (HR. Bukhari 7093 

Pertanyaannya: “apa yang berada di timur Madinah?”

Jawabannya: jelas adalah “Iraq” dan bukan Mekkah. Mengapa? Karena Mekkah berada di selatan Madinah.

2. Najd adalah Iraq dan itu ditafsirkan oleh hadits yang shahih.

Ibnu Umar juga meriwayatkan bahwasanya Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda:

اللهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِي شَامِنَا، اللهُمَّ بَارِكْ فِي يَمَنِنَا فَقَالَهَا مِرَارًا فَلَمَّا كَانَ فِي الثَّالِثَةِ أَوِ الرَّابِعَةِ، قَالُوا: يَا رَسُولَ اللهِ وَفِي عِرَاقِنَا قَالَ: إِنَّ بِهَا الزَّلَازِلَ، وَالْفِتَنَ، وَبِهَا يَطْلُعُ قَرْنُ الشَّيْطَانِ

“Ya Allah berkahilah untuk kami Syam kami, ya Allah berkahilah Yaman kami. Maka beliau bersabda berkali-kali. Ketika beliau ucapkan yang ketiga atau keempat, para sahabat berkata: ‘Wahai Rasulullah doakan juga untuk Iraq kami.’ Maka beliau bersabda: Sesungguhnya di sana ada kegaduhan dan fitnah-fitnah. Dan di sana pula akan muncul tanduk syaithan” (HR. Thabrani dalam Mu’jam Al-Kabiir no. 13422; shahih)

Sangat jelas di sini, bahwasanya Najd yang dimaksud adalah Iraq sebagaimana yang ditafsirkan oleh hadits yang diriwayatkan oleh Thabrani.

3. Justru Mekkah dan Madinah termasuk yang didoakan oleh Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam. Maka bagaimana mungkin tanduk syaithan muncul dari sana?

اللَّهمَّ بارِكْ لنا في مدينتِنا، وبارِكْ لنا في مكَّتِنا، وبارِكْ لنا في شامِنا، وبارِكْ لنا في يَمَنِنا، وبارِكْ لنا في صاعِنا ومُدِّنا، فقال رجُلٌ: يا رسولَ اللَّهِ، وفي عِراقِنا، فأعرَضَ عنه، فقال: فيه الزلزال والفتنُ، وبها يطلُعُ قَرْنُ الشَّيطانِ.

“Ya Allah berkahilah kami di Madinah kami dan juga berkahilah kami di Mekkah kami. Dan berkahilah kami di Syam kami. Dan berkahilah kami di Yaman kami. Dan berkahilah kami pada sha’ dan mudd kami.’ Maka seseorang berkata: ‘Wahai Rasulullah doakan juga untuk Iraq kami.’ Maka beliau berpaling dan beliau bersabda: ‘Di sana banyak kegaduhan dan fitnah-fitnah. Dan di sana muncul tanduk syaithan’” (Hilyah Al-Auliaa’ 6/133 dan dishahihkan oleh Syu’aib Al-Arnaauth)

4. Dan Saalim bin Abdullah bin Umar juga pernah menasihati para penduduk Iraq akan fitnah yang mereka timbulkan dengan membawa hadits di atas. Jadi yang dimaksud adalah para penduduk Iraq. Salim bin Abdillah bin Umar berkata:

يَا أَهْلَ الْعِرَاقِ مَا أَسْأَلَكُمْ عَنِ الصَّغِيرَةِ، وَأَرْكَبَكُمْ لِلْكَبِيرَةِ سَمِعْتُ أَبِي عَبْدَ اللهِ بْنَ عُمَرَ يَقُولُ: سَمِعْتُ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ: « إِنَّ الْفِتْنَةَ تَجِيءُ مِنْ هَاهُنَا» وَأَوْمَأَ بِيَدِهِ نَحْوَ الْمَشْرِقِ مِنْ حَيْثُ يَطْلُعُ قَرْنَا الشَّيْطَانِ

“Wahai penduduk Iraq, betapa seringnya kalian bertanya tentang hal sepele. Dan betapa seringnya kalian melakukan dosa besar. Aku telah mendengar ayahku Abdullah bin Umar berkata: ‘Aku mendengar Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda: ‘Sesungguhnya fitnah muncul dari arah sini’. Dan beliau mengisyaratkan dengan tangan beliau ke arah timur yang mana dari sana muncul 2 tanduk syaithan” (HR. Muslim no. 2905)

5. Para ulama juga menafsirkan bahwa Najd adalah Iraq. Al-Imam Al-Karmani menyatakan:

ومن كان بالمدينة الطيبة -صلى الله على ساكنها- كان نجده بادية العراق ونواحيها، وهي مشرق أهلها

“Dan barangsiapa yang berada di Madinah Ath-Thayyibah -semoga Allah memberi kebaikan untuk para penduduknya- maka Najd mereka adalah perkampungan Iraq dan sekitarnya, dan itu adalah arah timur penduduk Madinah” (Syarh Shahih Bukhari 24/168)

Kesimpulan: Jadi, dalil dalam agama islam adalah bukan cocoklogi. Akan tetapi adalah Al-Quran dan Hadits sesuai pemahaman para ulama zaman terdahulu. Maka tanduk syaithan tidak muncul di Mekkah ataupun Madinah akan tetapi di Iraq apalagi sampai dicocok-cocokkan ke zam-zam tower. Dan bahwasanya Najd yang dimaksud oleh Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam adalah Iraq

Penulis: Ust. Abdurrahman Al-Amiry (Mudir Ponpes Imam Al-Albani, Prabumulih, Sumsel)

Artikel: www.abdurrahmanalamiry.com


Fenomena Anak Ustadz Zina



“Assalamualaikum ustadz, apa pandangan islam jika ada anak seorang ulama berzina? Mohon diperinci beserta dalil-dalil yang ada ustadz. Syukran”.

Jawab:

Pertama: Jika anak seorang ustadz ataupun ulama berzina, maka tidak boleh disangkutpautkan dengan ayahnya. Dan ayahnya tidak bisa dibebankan atas dosa anaknya.

Contoh: 

1. Anak nabi Nuh alaihissalam yang bernama Kan’an kufur kepada Allah. Maka nabi Nuh alaihissalam tidak dibebankan atas dosa anaknya. Dan nabi Nuh tidak tercela atas perbuatan anaknya.

2. Istri nabi Nuh dan istri nabi Luth yang kufur kepada Allah. Maka kedua nabi tersebut tidak terhina karena perbuatan istrinya. Allah berfirman:

ضَرَبَ اللَّهُ مَثَلًا لِّلَّذِينَ كَفَرُوا امْرَأَتَ نُوحٍ وَامْرَأَتَ لُوطٍ ۖ كَانَتَا تَحْتَ عَبْدَيْنِ مِنْ عِبَادِنَا صَالِحَيْنِ فَخَانَتَاهُمَا

“Allah menjadikan istri nabi Nuh dan istri nabi Luth sebagai perumpaan untuk orang-orang yang kafir. Keduanya dibawah bimbingan 2 hamba yang shalih namun kedua istri tersebut bekhianat kepada suaminya” (QS. Ath_tahrim: 10)

Namun nabi Nuh dan nabi Luth sama sekali tidak tercela hingga hari kiamat dikarenakan perbuatan istri mereka.

Maka Allah berfirman:

وَلَا تَزِرُ وَازِرَةٌ وِزْرَ أُخْرَىٰ

“Dan seseorang tidak akan memikul dosa orang lain” (QS. Fathir: 18)

Kedua: Di dalam islam, jika ada anak seorang ustadz berzina karena dia telah mengakui perbuatannya atau karena dilihat oleh 4 saksi, maka harus ditegakkan hukuman hadd atasnya dan ia tidak boleh dibela walau anak dari seorang ustadz atau anak dari seorang tokoh yang terpandang.

Jika dia telah menikah, maka dirajam. Dan jika dia belum menikah, maka dicambuk.

Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda:

لَوْ أَنَّ فَاطِمَةَ بِنْتَ مُحَمَّدٍ سَرَقَتْ لَقَطَعْتُ يَدَهَا

“Seandainya Fathimah bintu Muhammad mencuri, niscaya aku akan potong tangannya” (HR. Bukhari Muslim)

Di dalam hadits di atas sangat jelas, bahwa walaupun ia adalah anak seorang pemimpin besar atau seorang tokoh, bahkan anak dari nabi, maka tetap harus ditegakkan hukuman hadd jika dia melakukan hal-hal terlarang seperti zina dan mencuri.

Sebelum hadits tersebut, nabi juga bersabda:

إِنَّمَا أَهْلَكَ الَّذِينَ قَبْلَكُمْ أَنَّهُمْ كَانُوا إِذَا سَرَقَ فِيهِمْ الشَّرِيفُ تَرَكُوهُ وَإِذَا سَرَقَ فِيهِمْ الضَّعِيفُ أَقَامُوا عَلَيْهِ الْحَدَّ

“Sesungguhnya orang-orang sebelum kalian binasa dikarena jika ada seorang tokoh yang mencuri, mereka biarkan. Dan jika ada orang yang lemah dan tidak terpadang mencuri, mereka tegakkan hukuman hadd atasnya” (HR. Bukhari Muslim)

Semoga bermanfaat, wa shallallahu alaa nabiyyinaa Muhammad.

Abdurrahman Al-Amiry

Artikel: alamiry.net
----------
Kesempatan bagi anda untuk mendapatkan amal jariyah. Dukung media ilmu ustadz Al-Amiry dengan mengirimkan donasi ke salah satu rekening di bawah ini:

- BSM (Mandiri Syariah) no. Rek 7108850811 a.n Muhammad Abdurrahman 

- BNI Syariah no. Rek 0360066890 a.n Muhammad Abdurrahman

Rekening ini khusus untuk media ilmu dan dakwah ustadz Al-Amiry.

Apakah Lutut Laki-Laki Aurat?

 


Pertanyaan: "Ustadz, saya mau bertanya ‘apakah lutut seorang laki-laki aurat’? Soalnya saya pernah baca bahwa aurat laki-laki tidak termasuk aurat. Namun setahu saya dari dulu bahwa lutut adalah aurat. Mohon pencerahannya ustadz."

 

Jawab: Perlu diketahui, bahwasanya lutut seorang laki-laki diperbincangkan oleh para ulama ‘apakah ia termasuk bagian dari aurat ataukah bukan?’. Namun jumhur (mayoritas) para ulama berpendapat bahwasanya lutut bukanlah aurat.

 

Hal tersebut karena disebutkan dalam shahih Bukhari dari Abu Musa Al-Asy’ari radhiyallahu anhu:

 

أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ قَاعِدًا فِي مَكَانٍ فِيهِ مَاءٌ، قَدِ انْكَشَفَ عَنْ رُكْبَتَيْهِ أَوْ رُكْبَتِهِ، فَلَمَّا دَخَلَ عُثْمَانُ غَطَّاهَا

 

“Bahwasanya nabi shallallahu alaihi wa sallam duduk di sebuah tempat yang ada airnya. Maka beliau menyingkap kedua lututnya. Ketika Utsman radhiyallahu datang, maka beliau langsung menutupnya” (HR. Bukhari no. 3695)

 

Di dalam hadits di atas, sangat jelas sekali bahwasanya Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam menyingkap lututnya dan dilihat oleh banyak sahabat, salah satunya adalah Abu Musa Al-Asy’ari -radhiyyallahu anhu-. Namun beliau hanya menutupnya dari Utsman bin Affan. Beberapa riwayat yang shahih menjelaskan bahwa Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam menutupnya dari Utsman karena Malaikat pun malu dari Utsman, sebab Utsman bin Affan selalu menjaga kehormatan dirinya, baik sendirian ataupun di hadapan orang lain.

 

Al-Imam An-Nawawi Asy-Syafi’i rahimahullah berkata:

 

فَفِي عَوْرَةِ الرَّجُلِ خَمْسَةُ أَوْجُهٍ الصَّحِيحُ الْمَنْصُوصُ أَنَّهَا مَا بَيْنَ السُّرَّةِ والركبة وليست السرة والركبة مِنْ الْعَوْرَةِ

 

“Maka aurat laki-laki ada 5 pendapat ulama. Namun yang shahih dan yang dinashkan (dalam madzhab syafi’i) bahwasanya aurat laki-laki adalah apa yang ada di antara pusar badan dan lutut. Dan pusar serta lutut bukanlah termasuk dari bagian aurat” (Al-Majmû’ Syarh Al-Muhadzzab 3/168)

 

Jika ada yang berkata: Namun ada sebuah hadits yang diriwayatkan dari Ali bin Abi Thalib radhiyallahu anhu, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda:

الرُّكْبَةُ مِنَ الْعَوْرَةِ

 

“Lutut termasuk bagian dari Aurat” (HR. Ad-Dâruquthni no. 889)

 

Jawab: Ini adalah hadits lemah yang tidak bisa dijadikan hujjah. Karena dalam sanad haditsnya terdapat beberapa rawi yang bermasalah. Di antaranya:

 

1. Abu Al-Janûb.

 

Ia didhaifkan oleh para ulama hadits di antaranya adalah Abu Hatim Ar-Razi, Ibnu Hajar Al-Asqalani, dan Ad-Daruquthni sendiri dalam sunan beliau. Dan mereka semua mengakatan dhaif.

 

2. An-Nadhr bin Manshur Al-Fazari

 

Dia adalah seorang Munkar Al-Hadîts. Banyak para ulama yang mendhaifkannya, di antaranya adalah Ibnu Adiy, Abu Hatim Ar-Razy, Abu Daud, An-Nasâ’i, ibnu Hajar, Bukhari, Adz-Dzahabi, dan Yahya bin Ma’in.

 

3. ‘Uqbah bin ‘Alqamah

 

Dia adalah seorang yang dhaif. Dan didhaifkan oleh ibnu Al-Jauzî, dll.

 

Alâ kulli hâl, kita dapat menyimpulkan bahwasanya hadits di atas adalah hadits yang lemah dan tidak bisa dijadikan sebagai hujjah.

 

Sehingga kesimpulannya adalah bahwa lutut tidak termasuk bagian dari aurat lelaki, namun perlu diketahui menutup lutut di hadapan banyak orang adalah termasuk menjaga wibawa ataupun menjaga kehormatan diri.

 

Semoga bermanfaat, wa shallallahu alâ nabiyyinâ Muhammad.


Abdurrahman Al-Amiry

 

Artikel: alamiry.net

----------

Yuk sedekah jariyah dengan berdonasi Digital Dakwah: di sini. 



Khumaini Bukanlah Ahlul Bait, Itu Dusta

 

Khumaini bukanlah ahlul bait. Sebuah kedustaan jika ia mengaku dari kalangan ahlul bait. Dan ini tidak diketahui oleh banyak kaum muslimin dan ditutup-tutupi oleh orang-orang syi’ah.

 

Ayah Khumaini berasal dari selatan negara India yang menganut agama sikh dan ibunya adalah anak dari seorang imam di tempat peribadatan agama sikh di Kasmir. Apa sikhisme itu?  Sikhisme (bahasa Punjabi: ਸਿੱਖੀ) adalah salah satu agama besar di dunia yang bertolak belakang dengan islam. Agama ini berkembang terutamanya pada abad ke-16 dan 17 di India. Kata Sikhisme berasal dari kata Sikh, yang berarti "murid" atau "pelajar". Selebihnya bisa lihat di sini.

 

Dan tentunya, kita tidak sembarang ucap, bahwa dia asalnya dari kaum penganut agama sikh di India. Itu diakui sendiri oleh Ulama syi’ah Musa Al-Musawi. Dia mengatakan pada kitabnya Al-Jumhuriyyah Ats-Tsaniyah:

 

حيث قدم جده من الهند قبل 120سنة وسكن قرية خمين في إيران. ووالده هو مصطفي ابن احمد وكان يدعى سينكا، ولد سنة 1842 في كشمير من أسرة سيخية ثرية وكان والد سينكا تاجر خمر وعلى علاقة ودية بالإنجليز ،ولما تعرف على فتاة مسلمة تدعى طاهرة وهي ابنة أحد التجار المسلمين قرر اعتناق الدين الإسلامي للزواج منها فهدده أهله بالقتل ففر مع طاهرة من كشمير إلى مدينة لكفؤ ،وأسلم سينكا على يد سيد حامد حسين مؤلف كتاب عبقات الأنوار.وحفيد عم الخميني يسمى ودا ويعيش بالقرب من مدينة سريناجار عاصمة كشمير ،وهو مسؤول عن معابد السيخ هناك . وهذه المعلومات استقاها المؤلف من علماء الشـيعة في كشمير

 

“Kakek Khumaini datang dari India sebelum  120 tahun yang lalu. Dan dia tinggal di kota Khumain di Iran. Dan ayahnya adalah Musthafa bin Ahmad dan dikenal sebagai “Singh” lahir tahun 1842 di Kashmir dari keluarga penganut agama sikh. Dan ayah Singh adalah penjual Khamr dan memiliki hubungan hangat dengan Inggris. Dan setelah dia mengenal seorang wanita muslimah yang bernama Thahirah dan dia adalah anak dari pedagang muslimin, maka dia menetapkan untuk memeluk agama islam agar dapat menikah dengan wanita tersebut. Maka keluarganya mengancam untuk membunuhnya. Maka dia kabur bersama Thahirah dari Kashmir ke kota lokfo. Dan Singh masuk islam di tangan Sayyid Hamid Husain penulis Kitab ‘Aqabât Al-Anwâr.  Dan cucu dari pamannya Khumaini bernama Wud dan dia tinggal di dekat kota Srinagar ibu Kota Kashmir dan dia penanggung jawab tempat-tempat peribadatan Sikh disana. Dan inilah info-info yang dikumpulkan oleh penulis dari ulama-ulama syi’ah di Kashmir” (Al-Jumhuriyyah Ats-Tsaniyah hal. 352)

 

Itu adalah kesaksian ulama syi'ah sendiri.

 

Sehingga Khumaini bukan Ahlul Bait, Karena Ahlul Bait adalah keturunan nabi yang benar-benar berpegang teguh dengan agama islam dan bukan keturunan dari keluarga penganut agama sikh.

 

Bukti lain kalau dia asal India adalah foto di bawah ini:



Keterangan foto menggunakan bahasa persia. Intisari maknanya: “Gambar Khumaini di masa kecilnya sedang di gendong oleh ayahnya. Diambil dari kitab “Malik Kiyan”  karangan Dr. Humaid Khowajah Nushairi. Kitab mereka sendiri yang bersaksi dan gambarnya jelas.

 

Dan ternyata, Khumaini sendiri mengakui bahwa dia adalah seorang India. Dan ini banyak yang tidak diketahui oleh kaum muslimin.

 

Dia berkata sendiri di kitabnya Syarh Du’a Sihr bahwa dia adalah orang India. Dia menamai dirinya dengan “As-Sayyid Ruhullah bin Musthafa Al-Khumaini Al-Hindi”. Al-Hindi adalah seorang keturunan India. Lihat pengakuan dia sendiri disini:


Lihat pengakuannya yang ditandai dengan warna kuning


Sehingga pada awal hidupnya, ia menulis risalah dan kitab dengan namanya Hindi (asal India). Kemudian tiba-tiba berubah menjadi Musawi dan kemudian memakai kain penutup kepala warna hitam.

 

Akan tetapi saudaranya Khumaini enggan untuk merubah nasab keluarganya dari Singh menjadi Musawi. Dan dia juga enggan untuk memakai kain penutup kepala hitam. Akhirnya, Khumaini mengurungnya hingga membunuh saudaranya.

 

Maka bagaimana mungkin dia dipastikan sebagai Ahlul Bait, sedangkan nasabnya saja masih sangat diragukan.

 

Dan Khumaini, meletakkan simbol khas agama nenek moyangnya “Sikh” sebagai simbol negara Iran. Maka sangat mirip simbol bendera Iran dan simbol bendera kaum agama Sikh.


Yang sebelah kiri adalah simbol negara Iran. Sebelah kanan simbol agama Sikh


Sekali lagi, nasab Khumaini sangat diragukan dari ahlul bait karena ia berasal dari keturunan sikh. Bahkan ada versi lain yang menyatakan dia adalah keturunan Inggris walau India adalah tempat tinggalnya. Ayahnya bernama William Richard Williampshon. Dia lahir di kota Bristol dan ibunya seorang India Kashmir.

 

Berita ini diambil dari salah satu kabar media dari India yang telah dikabarkan pada tahun 80-an.

 

Dan selebihnya bisa dilihat disini.

 

Maka dari itu, Abu Muntashir Al-Balusy mengatakan:

 

ان الخميني لا ينتسب الى سلسلة نسب معروفة

 

Sesungguhnya Khumaini tidak bernasab kepada silsilah nasab yang dikenal”


Abdurrahman Al-Amiry

 

Artikel: alamiry.net

----------

Donasi Media Dakwah Sunnah: di sini.



Contact Me

Adress

Ma'had Imam Al-Albani, Prabumulih, Sumsel

Phone number

+62 89520172737 (Admin 'Lia')

Website

www.abdurrahmanalamiry.com