Membersihkan Pakaian Salaf Dari Noda Tuduhan Wahabisme
Kebanyakan
dari kita mendapatkan doktrin yang sungguh aneh bin ajiib, seperti “Jangan
sekali kali mendekati wahhabi-salafy, karena salafy wahhabi adalah sebuah
kelompok yang suka mengkafirkan muslimin”Dan mungkin dalam keadaan lain dia
mendapatkan suatu pencerahan, seperti “Salafy dan Wahhaby itu berbeda” Namun
kemungkinan pencerahan yang dia dapat terlalu singkat dan belum memuaskan hati
sang penanya. Disini, saya –insya Allah- akan memaparkan sedikit perbedaan
salafy dan wahhabi.
Terdapat
pertanyaan yang masuk ke kami.
Pertanyaan: Assalamualaikum ustadz.. Ana mau bertanya
tentang agama, apakah ustadz berkenan untuk menjawab? Ana mash awam terhadap
agama , ana msh bingung antara wahaby dn salafy...bisakah ustadz menjelaskn
kedua ny , dn yng mana yng harus ana ikuti...?
Jawaban: Wa alaikumussalam Wa rahmatullah Wabarakatuh.
Sebelum bebicara panjang lebar, ada baiknya jikalau kita mengetahui “Siapakah
wahhabi itu sebenarnya?”. Karena kata-kata wahhabi sungguh menggegerkan
pendengaran masyarakat, terutama masyarakat kita. Tanpa panjang lebar, simaklah
siapakah wahhabi itu.
Penuduhan julukan
wahhabi banyak disematkan kepada sekumpulan orang-orang yang bepegang teguh
kepada manhaj salaf. Penuduhan ini tentulah
salah dan sungguh menyimpang. Dan julukan “Wahhabi” ini juga tersematkan kepada
organisasi organisasi islam yang lain. Dan bukan salaf saja yang terkena
tuduhan wahhabi, diantara mereka seperti Ikhwanul muslimin, PKS, Hizbut
tahriir, Wahdah islamiyyah, Muhammadiyyah, LDII, PERSIS dll. Sehingga julukan
wahhabi bukan hanya tersematkan untuk orang orang yang berpegang teguh kepada
manhaj salaf. Padahal antara salaf dan organisasi-organisasi tersebut memiliki perbedaan
pemahaman dalam meniti manhaj yang benar.
Kami disini
tidak menyebutkan penyimpangan-penyimpangan organisasi yang telah disebutkan.
Namun pembicaraan kita khusus antara Salafi dan Wahhabi.
Apakah Wahhabi
julukan buat Muhammad Bin Abdil Wahhab penegak Tauhid yang berasal dari nejd,
ataukah wahhabi adalah sebuah julukan buat selainnya?
Hakikat
Wahhabi:
Ketahuilah,
bahwasanya julukan wahhabi pertama kali diperuntukkan untuk “Abdul Wahhab Bin
Abdirrahman bin Rustum Al Ibadi Al Khariji” bukan Syaikhul Islam “Muhammad bin
Abdil Wahhab As Salafy”. Mereka berdua tentulah berbeda dari segi akidah dan
manhaj.
Diantara
kecurangan para penyembah kubur dan ahli bid’ah adalah mengambil salah satu
fatwa ulama Ahlusunnah untuk menyesatkan Salafiyyun yang sering belajar dari
kitab Muhammad bin Abdil Wahhab As Salafy, dengan menyatakan bahwasanya Wahhabi
telah dikafirkan ulama. Diantara fatwa ulama Ahlussunnah:
Imam Al
Winsyarisi pernah menyebutkan fatwa Imam Al Lakhmi (Salah Satu Ulama
Ahlussunnah) dalam kitabnya “Al Mi’yar Al Mu’rib Fi Fatawa Ahli Al Maghrib” bahwasanya
Imam Al Lakhmi menyesatkan Firqah Wahhabiyyah. Al Winsyarisi menyebutkan:
سئل اللخمي : عن أهل بلد بنى عندهم الوهابيون مسجداً ، ما حكم
الصلاة فيه ؟
Imam Al Lakmi
pernah ditanya tentang suatu negeri yang disitu orang-orang Wahabiyyun
membangun sebuah masjid, Bagaimana hukum shalat didalamnya?
Maka Imam Al-Lakhmi pun menjawab:
Maka Imam Al-Lakhmi pun menjawab:
خارجية ضالة كافرة ، قطع الله دابرها من الأرض ، يجب هدم المسجد
، وإبعادهم عن ديار المسلمين
“Firqoh
Wahabiyyah adalah firqoh khawarij yang sesat,semoga Allah menghancurkan mereka,
masjidnya wajib untuk dihancurkan dan wajib untuk mengusir mereka dari
negeri-negeri kaum muslimin “[1]
Akan tetapi
pertanyaan besar buat sang penuduh Salafiyyiin sebagai wahhabi yang sesat:
“Siapakah wahhabi yang dimaksud oleh Imam Al Lakhmi diatas??” Mari kita lihat
kembali kepada lembaran sejarah.
Imam Lakhmi
yang menyesatkan wahhabi, wafat pada tahun (478 H)[2],
dan kita lihat wafatnya Al Winsyarisi yang menyebutkan fatwa lakhmi diatas, dan
ternyata beliau wafat pada tahun (914 H) sebagaimana yang tertulis pada sampul
kitabnya.
Sedangkan
Muhammad bin Abdul Wahhab As Salafy lahir pada tahun (1115 H) dan wafat pada
tahun (1206 H). Orang yang mempunyai akal tidak akan mungkin mempercayai cerita
orang yang berfatwa akan kesesatan seseorang yang lahir setelahnya, Antara
mereka selang 728 tahun lamanya. Imam Al Winsyarisi dan Al Lakmi Wafat Sebelum
lahirnya Syaikh Muhammad bin Abdil Wahhab.
Lihat !! Imam
Al Lakhmi berfatwa sesatnya Wahhabi sebelum lahirnya Syaikh Muhammad Bin Abdil
Wahhab. Lantas siapakah yang dimaksudkan oleh imam Al Lakhmi itu?? Yang
dimaksudkan oleh Imam Al Lakhmi itu tidak lain dan tidak bukan kecuali “Abdul
Wahhab bin Abdirrahman bin Rustum Al Khaoriji” yang gemar untuk mengkafirkan
kaum muslimin dan tidak sejalan dengan pemahamannya para sahabat.
Dia meniadakan
kewajiban haji. Dan Abdul Wahhab bin Rustum wafat pada tahun 197 H / 190 H (wafat
pada tahun 190 H sebagaimana yang disebutkan oleh Az Zarkali). Mari kita lihat
perkataan Al Faransi dalam kitabnya “Al Firaq Al Islamiyyah Fii Syamaal Ifriqiiyaa”:
فقرأ أحدهم : الوهبية أو الوهابية فرقة خارجية أباضية أنشأها عبد الوهاب بن عبد
الرحمن بن رستم ، الخارجي الأباضيّ ، وسميت باسمه وهابية ، الذي عطّل الشرائع الإسلامية
، وألغى الحج ، وحصل بينه وبين معارضيه حروب
“Diantara mereka
mengatakan: Al Wahbiyyah ataupun Al Wahhabiyyah sebuah firqah (kelompok)
khowarij Ibadiyyah yang di dirikan oleh Abdul Wahhab bin Abdirrahman bin
Rustum, seorang khawarij ibadiy, Dinamakan Wahhabiyyah karena sesuai namanya,
dia adalah orang yang membatalkan syariat syariat islam. Dan meniadakan
kewajiban haji, dan telah banyak peperangan yang terjadi antara dia dan penentangnya.
Dan Al Faransi
juga mengatakan lanjutan dari perkataan sebelumnya:
المتوفى عام 197 هـ ، بمدينة تاهرت بالشمال الأفريقي
“(Abdul
Wahhab bin Abdirrahman bin Rustum) wafat pada tahun 197 H, di kota tihert di
Afrika Utara”
Sehingga
firqah wahhabiyyah muncul dari tihert Afrika Utara sejak Syaikh Muhammad bin
Abdil Wahhab belum lahir, dan bukanlah dari Saudi terlebih lagi dari nejd untuk
menuduh Muhammad Abdil Wahhab sebagai Wahhabi sesat.
Dan ketahuilah
dari berbagai fitnah yang dituduhkan oleh ASWAJA dan syiah, yang suka untuk
menyamakan Syaikh Muhammad bin Abdil Wahhab dengan firqah Wahhabiyyah
Khorijiyyah yang didirikan oleh Abdil Wahhab bin Abdirrahman bin Rustum “bahwasanya
Syaikh Muhammad bin Abdil Wahhab suka mengkafirkan dll” telah dibantah oleh
beliau sendiri sejak zaman dahulu kala, karena tuduhan ini sudah muncul dizaman
beliau, namun ASWAJA timbulkan lagi tuduhan ini. (Semoga Allah membalas yang
setimpal atas tuduhan mereka yang semena mena). Simaklah perkataan beliau:
(فمنها) قوله : إني مبطل كتب المذاهب الأربعة، وإني أقول إن
الناس من ستمائة سنة ليسوا على شيء وإني أدعي الاجتهاد، وإني خارج عن التقليد وإني
أقول إن اختلاف العلماء نقمة، وإني أكفر من توسل بالصالحين، وإني أكفر البوصيري لقوله
يا أكرم الخلق، وإني أقول لو أقدر على هدم قبة رسول الله صلى الله عليه وسلم لهدمتها،
ولو أقدر على الكعبة لأخدت ميزابها وجعلت لها ميزاباً من خشب وإني أحرم زيارة قبر النبي
صلى الله عليه وسلم وإني أنكر زيارة قبر الوالدين وغيرهما، وإني أكفر من حلف بغير الله،
وإني أكفر ابن الفارض وابن عربي، وإني أحرق دلائل الخيرات وروض الرياحين وأسمية روض
الشياطين. جوابي عن هذه المسائل أن أقول سبحانك هذا بهتان عظيم. وقبله من بهت محمداً
صلى الله عليه وسلم أنه يسب عيسى بن مريم ويسب الصالحين فتشابهت قلوبهم بافتراء الكذب
وقول الزور. قال تعالى : (إنما يفتري الكذب الذين لا يؤمنون بآيات الله) بهتوه صلى
الله عليه وسلم بأنه يقول إن الملائكة وعيسى وعزيراً قي النار. فأنزل الله في ذلك
: ( إن الذين سبقت لهم منا الحسنى أولئك عنها مبعدون )
“Maka dari
tuduhan dusta tersebut, perkataan mereka: Bahwasanya saya (Muhammad bin Abdil
Wahhab) membatalkan kitab-kitab 4 madzhab, dan bahwasanya saya mengatakan
“bahwasanya manusia semenjak 600 tahun yang lalu tidaklah diatas sesuatu (tidak
mempunyai keutamaan dan tidak diatas kebenaran), dan bahwasanya saya mengakui
diri saya seorang mujtahid, dan bahwasanya saya keluar dari wilayah taklid. Dan
bahwasanya saya mengatakan perbedaan pendapat ulama adalah adzab, dan
bahwasanya saya mengkafirkan orang yang bertawassul kepada orang-orang yang
shalih, dan bahwasanya saya mengkafirkan buwaishiry karena dia mengakatakan
“Wahai manusia yang paling mulia, dan bahwasanya saya mengatakan “seandainya
saya mampu untuk meruntuhkan qubbah nabi maka akan aku runtuhkan, dan
seandainya aku menguasai ka’bah maka aku akan mengambil pintunya dan aku akan
membuatkannya pintu dari kayu,
Dan bahwa aku
mengharamkan berziarah ke kuburan Nabi – Shallallahu 'Alaihi wasallam, dan
bahwa aku mengingkari ziarah ke kuburan kedua orang tua dan ke yang lainnya,
dan bahwa aku mengkafirkan siapa saja yang bersumpah selain dengan Allah, dan
bahwa aku mengkafirkan Ibnu Faridh dan Ibnu 'Arabiy, dan bahwa aku membakar
kitab Dala'ilul Khairat dan kitab Raudhur Rayyahin lalu aku menamakannya Raudhusy
Syayathin.
Dan sebagai
jawabanku atas masalah-masalah ini, aku katakan: "Mahasuci engkau (Allah),
ini adalah kedustaan yang besar", dan dari sebelumnya ada orang yang
mendustakan Muhammad Shallallahu 'Alaihi Wasallam bahwa beliau telah mencaci
nabi Isa Bin Maryam, dan telah mencaci orang-orang Shalih, maka serupalah hati
mereka (yakni orang yang berdusta atas Nabi dan atas Syaikh Muhammad Bin Abdil
Wahhab) dalam mengada-adakan kedustaan dan ucapan palsu. Allah berfirman:
"Sesungguhnya hanya orang-orang yang mengada-adakan kedustaanlah yang
tidak beriman kepada ayat-ayat Allah", mereka menuduh Rasulullah dengan
sesuatu yang tidak pernah beliau ucapkan, bahwa beliau Shallallahu 'Alaihi
Wasallam berkata: "sesungguhnya para malaikat, Isa dan Uzair berada di dalam
neraka", maka Allah pun menurunkan ayat ini: "Sesungguhnya
orang-orang yang telah lebih dulu kebaikan mereka ada dari kami, mereka adalah
orang-orang yang jauh dari neraka”[3]
Sehingga
salafiyyun –diantara mereka adalah Syaikh Muhammad bin Abdil Wahhab- bukanlah
seorang takfiriy (yang suka mengkafirkan). Sehingga akidah dan manhaj syaikh
Muhammad bin Abdil Wahhab adalah salaf dan bukan wahhabiyyah.
Maka dari itu
berkatalah Malik Abdil Aziz Alu Suud:
يسمّوننا بالوهّابيّين، ويسمون مذهبنا بالوهّابيِّ، باعتبار
أنّه مذهب خاصٌّ، وهذا خطأ فاحش نشأ عن الدعايات الكاذبة الّتي كان يبثها أهل الأغراض.نحن لسنا أصحاب
مذهب جديد، وعقيدة جديدة، فعقيدتنا هي عقيدة السلف الصالح، ونحن نحترم الأئمة الأربعة،
ولا فرق عندنا بين مالك والشافعيِّ و أحمد وأبي حنيفة، وكلّهم محترمون في نظرنا. هذه هي العقيدة التي قام شيخ الإسلام محمد بن عبدالوهاب يدعو
إليها. وهذه هي عقيدتنا، وهي عقيدة مبنية على توحيد الله عز وجل خالصة من كل شائبة
منزّهة من كل بدعة، فعقيدة التوحيد هذه هي التي ندعو إليها، وهي التي تنجينا مما نحن
فيه من محن وأوصاب.
“Mereka menamakan kami dengan Wahhabiyyin, dan mereka
menamai madzhab kami dengan madzhab Wahhabi dalam konteks madzhab baru. Dan ini
adalah kesalahan yang fatal. Muncul dari tuduhan-tuduhan dusta yang dihembuskan
oleh orang-orang yang memiliki maksud. Dan kami bukanlah orang-orang yang
berpegang kepada madzhab baru dan akidah yang baru. Maka akidah kami adalah
akidah salafus shalih, dan kami menghormati 4 imam, dan tidak ada bedanya
bagi kami antara imam Malik dan Imam Syafi’i begitu pula imam Ahmad dan Imam
Abu hanifah, semuanya adalah imam yang terhormat dalam pandangan kami. Dan
inilah akidah yang didakwahkan oleh syaikh Muhammad bin Abdil Wahhab, dan
inilah akidah kami. Dan dia adalah akidah yang dibangun diatas tauhid kepada
Allah dan murni dari kerancuan-kerancuan dan bersih dari segala bid’ah-bid’ah. Dan akidah tauhid yang kami dakwahkan, dan
akidah inilah yang menyelamatkan kami dari cobaan-cobaan dan musibah-musibah”[4]
Kemudian mereka yang menuduh kami wahhabi dengan berdalil
bahwasanya kami pengikut tanduk syaithon dari najd karena kelahiran Muhammad
bin Abdil Wahhab dari Najd.
Maka kami jawab: Ini adalah sungguh kedustaan yang besar,
ingin menyamakan kami dengan sabda Rasul:
اللَّهُمَّ بَارِكْ
لَنَا فِي شَامِنَا وَفِي يَمَنِنَا قَالَ قَالُوا وَفِي نَجْدِنَا قَالَ قَالَ هُنَاكَ
الزَّلَازِلُ وَالْفِتَنُ وَبِهَا يَطْلُعُ قَرْنُ الشَّيْطَانِ
“ Ya Allah, berikanlah barakah kepada kami pada Syaam
kami dan Yamaan kami”. Para shahabat : “Dan juga Najd kami ?”. Beliau bersabda
: “Di sana muncul bencana dan fitnah. Dan di sanalah akan muncul tanduk setan”[5]
Akan tetapi yang dipertanyakan, apakah yang diinginkan
oleh Rasulullah adalah Najd di saudi? Mari kita merujuk dan melihat penjelasan
para ulama dalam mengomentari hadits diatas.
Al Hafidz Ibnu Hajar Al Asqalani mengatakan:
وقال الخطابي: نجد
من جهة المشرق، ومن كان بالمدينة كان نجدُه باديةَ العراق ونواحيها، وهي مشرق أهل المدينة،
وأصلُ النجد ما ارتفع من الأرض، وهو خلاف الغور، فإنَّه ما انخفض منها، وتهامة كلُّها
من الغور ومكة من تهامة
Al Khattabi berkata: Najd adalah arah timur, dan barang
siapa yang berada di madinah maka najd nya adalah lembah iraq dan sekitarnya.
Dan dia adalah timurnya ahli madinah. Dan adal kata najd tanah yang tinggi dan
dia adalah lawan kata Al Ghour. Karena Al ghour adalah Tanah yang rendah. Dan
tihamah seluruhnya termasuk Al Ghour dan Makkah termasuk Tihamah”[6]
Jadi yang dimaksudkan oleh nabi Muhammad dalam najd
diatas adalah Iraq. Dan begitulah kebanyakan firqah-firqah sesat muncul dari
wilayah Iraq begitu pula ya’juj dan ma’ju berserta dajjal akan muncul dari arah
sana meneurut kebanyakan riwayat.
Kemudian yang tidak kalah lucunya, mereka mengatakan Ibnu
taimiyyah adalah seorang wahhabi yang harus dijauhi pemikirannya sama dengan
Muhammad bin Abdil Wahhab.
Maka peryataan ini sungguh menggelitik. Padahal yang
duluan lahir siapa? Ibnu Taimiyyah dulu ataukah Muhammad bin Abdil Wahhab? Jelas, Syaikhul Islam ibn Taimiyyah duluan
yang hidup.
Sehingga telah jelas bagi sang penanya perbedaan salaf
dan wahhabi. Kemudian, pertanyaan penanya:
“bisakah ustadz menjelaskn kedua ny , dn yng mana yng
harus ana ikuti...?”
Untuk penjelasan antara perbedaan keduanya telah kami
jelaskan. Kemudian, diantara keduanya yang manakah yang harus anda ikuti?
Maka jelaslah yang harus anda ikuti adalah manhaj salaf.
Karena salaf adalah 3 generasi terbaik “Sahabat, Tabi’in, Tabiut Tabi’in).
Rasulullah shallallahu alaihhi wa sallam bersabda:
خَيْرُ النَاسِ قَرْنِي
ثُمَّ الذِيْنَ يَلُوْنَهُمْ ثُمَّ الذِيْنَ يَلُوْنَهُمْ
“Sebaik-baik manusia adalah zamanku kemudian zaman
setelahnya kemudian zaman setelahnya.”[7]
Allah berfirman:
وَالسَّابِقُونَ الْأَوَّلُونَ مِنَ الْمُهَاجِرِينَ وَالْأَنْصَارِ
وَالَّذِينَ اتَّبَعُوهُمْ بِإِحْسَانٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمْ وَرَضُوا عَنْهُ وَأَعَدَّ
لَهُمْ جَنَّاتٍ تَجْرِي تَحْتَهَا الْأَنْهَارُ خَالِدِينَ فِيهَا أَبَدًا ذَلِكَ
الْفَوْزُ الْعَظِيمُ
“Orang-orang yang terdahulu lagi yang pertama-tama (masuk
Islam) dari orang-orang Muhajirin dan Anshar dan orang-orang yang mengikuti
mereka dengan baik, Allah ridha kepada mereka dan mereka pun ridha kepada Allah
dan Allah menyediakan bagi mereka surga-surga yang mengalir sungai-sungai di
bawahnya, mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Itulah kemenangan yang
besar.”[8]
Dan itulah pengikut para salaf, dengan berusaha menjalan
sunnah nabi Muhammad shallallahu alaihi wa sallam sesuai pemahaman para salaf.
Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam:
Irbadh bin Sariyah radhiyallahu ‘anhu, beliau berkata,
وَعَظَنَا مَوْعِظَةً
بَلِيْغَةً ذَرِفَتْ مِنْهَا العُيُوْنُ وَوَجِلَتْ مِنْهَا القُلُوْبُ فَقَالَ قَائِلٌ
يَا رَسُوْلُ الله كَأَنَّ هَذِهِ مَوْعِظَةُ مُوَدِّعٍ فَمَاذَا تَعْهُدُ إِلَيْنَا
فَقَالَ أُوْصِيْكُمْ بِتَقْوَى الله وَالسَّمْعَ وَالطَّاعَةَ وَإِنْ عَبْدًا حَبَشِيًا
فَإِنَّهُ مَنْ يَعِشْ مِنْكُمْ بَعْدِي فَسَيَرَى اخْتِلاَفًا كَثِيْرًا فَعَلَيْكُمْ
بِسُنَّتِي وَسُنَّةِ الخُلَفَاءِ المَهْدِيْيِنَ الرَّاشِدِيْنَ تَمَسَّكُوْا بِهَا
وَعَضُّوا عَلَيْهَا بِالنَّوَاجِذِ وَإِيَاكُمْ وَمُحْدَثَاتِ الأُمُوْرِ فَإِنَّ
كُلَّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ وَكُلَّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةٌ
“Nabi shallallahu ‘alaihi wa alihi wa sallam menasihati
kami dengan suatu nasihat yang sangat mendalam, sehingga membuat air mata kami
mengalir dan hati-hati kami bergetar. Maka berkatalah seseorang, ‘Wahai
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa alihi wa sallam, seakan-akan ini adalah
nasihat perpisahan, maka apakah yang engkau wasiatkan kepada kami?’ Maka
Rasulullah bersabda, ‘Saya mewasiatkan kepada kalian untuk bertakwa kepada
Allah, dan agar kalian mendengar dan taat (kepada pemimpin) walaupun (yang
memimpin kalian adalah) seorang budak dari Habasyah (sekarang Ethiopia -pen.).
Karena sesungguhnya siapa di antara kalian yang hidup setelahku, maka akan
melihat perselisihan yang banyak, maka wajib atas kalian untuk berpegang teguh
kepada sunnahku dan sunnah Al-Khulafa` yang mendapat hidayah dan petunjuk.
Berpegang teguhlah dengannya dan gigitlah dengan gigi-gigi geraham kalian. Dan
hati-hatilah terhadap perkara yang baru dalam agama, karena sesungguhnya semua
perkara yang baru dalam agama adalah bid’ah, dan semua bid’ah adalah sesat”[9]
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
افْتَرَقَتِ الْيَهُوْدُ عَلَى إِحْدَى وَسَبْعِيْنَ
فِرْقَةً وَافْتَرَقَتِ النَّصَارَى عَلَى ثِنْتَيْنِ وَسَبْعِيْنَ فِرْقَةً وَإِنَّ
أُمَّتِيْ سَتَفْتَرِقُ عَلَى ثَلاَثِ وَسَبْعِيْنَ فِرْقَةً كُلُّهَا فِي النَّارِ
إِلاَّ وَاحِدَةً وَهِيَ الْجَمَاعَةُ
“Telah terpecah orang–orang Yahudi menjadi tujuh puluh
satu firqah ‘ golongan ’ dan telah terpecah orang-orang Nashara menjadi tujuh
puluh dua firqah dan sesungguhnya umatku akan terpecah menjadi tujuh puluh tiga
firqah. Semuanya dalam neraka kecuali satu dan ia adalah Al-Jama’ah”[10]
Dalam sebuah riwayat disebutkan:
هُمْ مَنْ كَانَ عَلَى
مِثْلِ مَا أَنَا عَلَيْهِ الْيَوْمَ وَأَصْحَابِي
"Mereka adalah orang yang berada pada
(jalan) seperti (jalan) yang aku dan sahabat-sahabatku berada di atasnya hari
ini."[11]
Semoga yang sedikit ini dapat bermanfaat, dan ini demi
tujuan untuk melepaskan tudingan dan julukan buruk yang disematkan kepada
ikhwan salafiyyin secara umum dan Syaikh Muhammad bin Abdil Wahhab secara
khusus.
Artikel: alamiry.net (Kajian Al Amiry)
Anda diperkenankan untuk menyebarkan, re-publikasi, copy-paste atau mencetak artikel yang ada di alamiry.net dengan menyertakan alamiry.net sebagai sumber artikel.
Ikuti status kami dengan menekan tombol like pada halaman FB Muhammad Abdurrahman Al Amiry , dan tombol follow pada akun Twitter @abdr_alamiry
[1] Fatwa Al Lakhmi ini disebutkan oleh Al Winsyarisi dalam
kitabnya Al Mi’yar Al Mu’rib Fi Fatawa Ahli Al Maghrib pada jilid 11 Hal. 168
[3] Ar
Rasaail Asy Syakhsiyyah pada Ar Risalah Al Uulaa. Milik Syaikh Muhammad bin Abdil
Wahhab
[4] Al Malik Ar Rasyid Hal. 36
[5] HR Bukhari Muslim
[7] Muttafaq Alaihi (HR Bukhari dan Muslim)
[8] QS At Taubah: 100
[9] HR Abu Dawud dan Tirmidzi
[10] HR Abu Dawud
Alhamdulillah....terima kasih penjelasannya smakin paham..Alhamdulillah.
BalasHapusKok nggak bisa dicopy ?
BalasHapus